Polisi Sita 30 Gram Narkoba dan Buku Hikayat Pohon Ganja Milik Anji
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo memperlihatkan sejumlah barang bukti terkait penangkapan musikus Erdian Aji Prihartanto (EAP) alias terkait kasus dugaan penyalahgunaan jenis .
Ady mengatakan, barang bukti yang ditemukan taruhan slot pulsa terpercaya Satreserse Narkoba Polres Jakarta Barat tidak hanya narkoba jenis, tetapi juga buku pengetahuan tentang ganja.
"Barang bukti ganja disita di dua lokasi, Cibubur dan Bandung sebanyak 30 gram. Kami juga temukan bukti berjudul Hikayat Pohon Ganja," ujar Ady saat jumpa pers di Mapolres Jakarta Barat, Rabu (16/6/2021).
Dia menambahkan, selain kedua bukti tersebut taruhan slot online, polisi juga mengamankan biji-bijian dan batang ganja yang tersimpan secara rapi di lokasi perkara kedua di Bandung, Jawa Barat.
"Biji-biji ganja di lokasi kedua (Bandung), lalu batang di dalam kotak ini di speaker tempat dia simpan," jelas Ady.
BACA JUGA :
Pohon Hantu, Ini 5 Hal Menakjubkan di Alam yang Sulit Dipercaya
Akibat perbuatannya, Anji disangkakan, pasal berlapis, Pasal 127 ayat 1 dan Pasal 111 ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan Pasal 127 terkait penyalahgunaan narkotika. Ancamanya sampai 12 tahun penjara.
Terpisah, kepada masyarakat Anji mengaku menyesal. Anji berjanji mengikuti proses hukum yang dengan baik dan menyatakan siap bekerjasama dan menjalani semua rangkaiannya sesuai aturan hukum berlaku.
"Saya akan jalani proses hukum sebaik-baiknya menurut aturan yang ada," Anji menandasi.
Hasil temuan yang dipublikasikan dalam jurnal daring eLife ini memperlihatkan perjalanan para ilmuwan untuk mengumpulkan sampel DNA dari 71 spesies berbeda yang semuanya termasuk dalam kelompok besar mamalia pemakan serangga yang terkait yang secara kolektif disebut Eulipotyphla -- sebuah istilah latin yang apabila diterjemahkan memiliki arti "yang benar-benar gemuk dan buta" dan merupakan sekelompok mamalia yang mencakup landak, tikus tanah, dan tikus.
"Kami mengambil sampel spesimen dari seluruh dunia," kata pemimpin peneliti Dr Michael Berenbrink, dari University of Liverpool.
Saat ia dan rekan-rekannya membuat pohon keluarga Eulipotyphla, mereka membangun kode genetik menjadi gambaran rinci tentang hubungan antara masing-masing spesies.
Hal itu membuat mereka dapat menggunakan informasi tersebut untuk melacak evolusi perilaku menyelam.
"Kami memetakan evolusi protein tunggal, yang disebut mioglobin, yang menyimpan oksigen di otot," jelas Dr Berenbrink.
"Kita dapat melihat tanda genetik dalam DNA yang menunjukkan kepada kita kapan protein kunci ini meningkat berlimpah di otot hewan."
Ia menjelaskan bahwa ini adalah perubahan yang dibutuhkan hewan untuk menyimpan lebih banyak oksigen di ototnya, sehingga bisa menahan napas di bawah air dan berburu.
"Ini berevolusi tiga kali pada tikus dan dua kali pada tikus tanah."
"Urutan genetik dari hanya satu protein memberi tahu kita begitu banyak tentang gaya hidup hewan-hewan ini yang tidak dapat kita ketahui dari fosil."
Ia menambahkan bahwa studi genetik telah memberikan wawasan menarik tentang evolusi mamalia yang tampaknya "paling tidak dilengkapi untuk menyelam."
Komentar
Posting Komentar